![]() |
Ruang Kosong |
![]() |
Menunggu Waktunya |
![]() |
Mencari Nafas |
![]() |
Bantuan di mana-mana |
![]() |
Menatap dan Berharap |
![]() |
Seputih Harapan |
![]() |
Selalu Ada Untuk.... |
![]() |
Hold On |
![]() |
Selesai dengan Normal |
![]() |
Annada Sanjiwani Patria |
![]() |
Pergi Untuk Kembali |
Tidak ada sesuatu yang terjadi tiba-tiba, semua pasti ada prosesnya. Begitu Dokter Dewi berpesan satu hari sebelumnya. Dari bukaan kedua biasanya memerlukan waktu 18 hingga 24 jam untuk menuju ke pembukaan selanjutnya. Dan perjuangan dimulai sejak pagi hari. Kita lihat sore nanti!!! Bunda sudah mules dan dibarengi kontraksi yang intensitasnya semakin sering. Dan ruangan dengan cahaya terang benderang itu menelanjangi nyali setiap orang. Gunting, perban, dan sejumlah kemampuan profesional sibuk memeloti perkembangan setiap jamnya. Setelah jam-jam yang terbuang, bukaan baru bukaan tiga di jam delapan. Bunda pakai waktu yang ada untuk berjalan-jalan, kemudian seringkali diam, menahan kontraksi. Nyeri telah menggerogoti logika. Saat sarung tangan Dokter Dewi dan sejumlah bidan terus bekerja. Usaha terbayar darah, dan darah terbayar dengan jerit tangismu yang pecah dua jam kemudian......merdeka nak!!! ayah hanya ingin kamu merdeka!!! Bisik kecil aku, ayahmu, Setelah suara adzan membasuh lembut telingamu yang memerah.....(9 April 2012)
awesome...great job
BalasHapusterimakasih kakak senior....mohon pencerahannya.....selalu
Hapus