Sabtu, 29 Oktober 2011

Hujan Pertama

Tengah malam baru saja berlalu, dan pagi yang dinanti datang. Bergerak sedikit dari angka 12 dan lewat tengah malam. Saat pintu tempat kami berkumpul dibuka. Dan hujan mulai turun. Hujan pertama yang kutemui sejak dirimu pergi. Dan kemarau akhirnya berlalu. Musim yang menghadirkan warna kelabu, serta bayangan absurd panas diujung fatamorgana.

Dulu, dulu sekali, di bawah cerobong air, saya menyambut hujan. Masih kecil dan sangat kecil untuk mengetahui betapa perjuangan masa depan begitu hebatnya. Saat itu bermain adalah segalanya. Dan hujan menjadi gerobak kayu, yang diberi roda berisi bola besi dan menggelinding saat turunan. lalu berlarian di gang sempit tempat berjubel rumah disisi kanan dan kirinya.
Kini hujan datang, walau aroma tanah basah tidak lagi tercium, tapi rindunya masih saja menghadirkan kenangan..........