Rabu, 28 Agustus 2013

di PARIS















Musim panas di Eropa merupakan musim liburan. Begitu juga di Perancis. Matahari yang bersinar sepanjang hari membuat Kota-Kota Tua seperti Paris menjadi maghnet bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia.
Di bawah Eiffel, menara yang menjadi icon Kota Paris wisatawan sedang sabar menunggu giliran bisa mencapai ke puncak. Mereka rela berdiri berjam-jam lamanya serta melewati berbagai pemeriksaan keamanan. Dan bagi warga Kota Paris sendiri, mereka cukup menikmati mandi cahaya matahari dengan tiduran di hamparan rumput sambil memandangi Eiffel.
Selain Eiffel beberapa tempat tujuan wisatawan adalah Place De La Concorde, merupakan alun-alun terluas di Paris ini, dibangun pada 1755 di lahan seluas 86.400 meter. Ciri khas tempat ini adalah monumen dan air mancur.
Adalagi Champ Elysee yang menjadi salah satu kawasan elit di Paris. Di sini wisatawan dapat menemukan etalase berisi barang dan parfum ternama, selain cafe-cafe mahal yang berjejer di sepanjang jalan. Kenyamanan pedestrian juga terjamin, mengingat lebarnya bagian trotoar di sini. Dulunya, bilangan ini pernah digunakan tentara Sekutu untuk berpawai merayakan kemenangan pada PD II. Dan  Musee De Louvre atau Museum Louvre merupakan salah satu museum seni terbesar di seluruh dunia, museum tempat lukisan Monalisa yang terkenal berada.
Paris memang surga bagi wisawatan. Mereka bisa menikmati apa saja di kota tua tersebut. Boutiq-boutiq dengan rancangan busana terkini. Restoran-restoran kecil yang menyediakan segala macam rasa. Hingga kios-kios yang menawarkan berbagai macam cindera mata khas paris.
Pilihannya juga banyak, jika ingin yang lebih murah, bisa membeli gantungan kunci berbentuk menara eiffel beragam warna dan ukuran yang dijajakan banyak imigran di sekitar menara Eiffel. Ya tentu harus dengan keberanian menawar.
Dan bagi wisatawan Indonesia yang baru pertama kali berkunjung seringkali menahan senyum saat berbelanja di kios-kios souvenir. Dengan lidah eropa, para penjaga toko tidak segan-segan menyambut dengan “ bagus!, bagus!, murah!, murah !”. Walau hanya beberapa suku kata, kata-kata tersebut sengaja mereka hapalkan karena banyak wisawatan Indonesia yang berkunjung untuk berbelanja.
Walau demikian wisatawan diminta untuk tidak lengah, karena Kota Paris yang romantis juga terdapat copet. Setidaknya itu yang dituliskan banyak papan-papan peringatan di sekitar Eiffel. (BAH)